Sejarah Nama Kota Solo dan Surakarta, Apa Bedanya?
![]() |
Balai Kota Surakarta (foto: Pemerintah Kota Surakarta) |
Kota Solo memiliki dua nama yang sama-sama terkenal, yaitu Solo dan Surakarta. Meski kedua nama tersebut merupakan sinonim, tetapi sesungguhnya ada perbedaan makna dan sejarah. Mau tahu lebih lanjut?
Dahulu, Solo atau Sala (orang Jawa biasa mengucapkan vokal 'a' menjadi 'o', misal tulisan baya, bacanya boyo), adalah nama sebuah desa, yang terletak di tepi sungai besar yang membelah pulau Jawa dari Wonogiri hingga bermuara di Laut Jawa. Karena melewati desa Sala, nama sungai itu disebut sebagai Bengawan Solo. Kalau mau konsisten, sebenarnya penulisan namanya harusnya Bengawan Sala. Tetapi, lambat laun, penulisannya lazim menjadi Bengawan Solo, dan kata Sala pun akhirnya menjadi Solo.
Disebut desa Sala, karena saat itu banyak pohon sala tumbuh di desa tersebut. Sala adalah tumbuhan sejenis keruing, dengan nama latin Shorea robusta, masuk dalam keluarga Dipterocarpaceae. Tetapi, ada yang bilang juga bahwa pohon sala itu adalah jenis Couroupita guianensis (pohon kanon), ada juga yang menyebut Pinus mercusii (pohon pinus). Tapi yang paling tepat, menurut para pakar, pohon Sala yang ada di Bengawan Solo adalah jenis Shorea robusta.
Pada tanggal 17 Februari 1745, terjadi peristiwa besar di desa Sala yang semula sepi dan hanya sebuah desa kecil yang terpencil itu. Terjadi pemindahan pusat pemerintahan kerajaan Mataram yang awalnya di Kartasura menuju desa Sala oleh Sri Susuhunan Paku Buwono II atau yang biasa disingkat menjadi PB II. Pemindahan itu terjadi karena keraton hancur dibakar dan Kartasura direbut oleh pasukan gabungan Jawa-Tionghoa yang dipimpin oleh Sunan Kuning (Raden Mas Garendi), Kapitan Sepanjang, Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said. Peristiwa ini disebut sebagai Geger Pacinan.
Setelah mendapatkan keraton baru, PB II mengganti nama Sala menjadi Surakarta Hadiningrat. Maka, 17 Februari 1745 ditetapkan sebagai hari jadi kota Solo atau Surakarta. Saat ini, nama Solo masih dipakai, namun biasanya untuk event-event budaya, ekonomi dan sebagainya. Sementara, untuk administrasi pemerintahan, digunakan nama Surakarta.
Penulis: Yeni Mulati Sucipto
Tidak ada komentar untuk "Sejarah Nama Kota Solo dan Surakarta, Apa Bedanya?"
Posting Komentar