5 Ikon Kota Solo yang Wajib Didatangi
![]() |
Taman Bale Kambang |
Kota Solo, atau secara resmi sering disebut sebagai Kota Surakarta, merupakan salah satu kota yang cukup terkenal di Indonesia, bahkan dunia. Bukan saja karena presiden Indonesia saat ini, Bapak Jokowi, berasal dari kota Solo. Tetapi, Solo merupakan sebuah kota budaya yang pernah menjadi pusat kerajaan besar di Tanah Jawa, yaitu Mataram Islam. Ada 2 keraton yang saat ini masih berdiri tegak, dan masih memiliki rajanya masing-masing, meskipun sudah tidak memiliki kekuasaan politik seperti zaman dahulu, sebelum Indonesia merdeka.
Ada rencana bepergian ke kota Solo? Sebaiknya, kenali dulu 5 ikon kota Solo ini. Siapa tahu bermanfaat dan menjadi semacam panduan yang masuk di itinerary atau rencana perjalanan Sobat sekalian. Apa saja ikon-ikon tersebut?
Keraton Kasunanan Surakarta
Nama resminya adalah Keraton Surakarta Hadiningrat, yang merupakan tempat resmi kediaman raja Solo yang bergelar Sri Susuhunan Pakubuwono, atau biasa disingkat PB. Saat ini, raja yang bertakhta adalah PB XIII. Keraton yang didirikan pada tahun 1744 ini terletak di kelurahan Baluwarti, Pasarkliwon. Lokasinya di pusat kota, dengan alun-alun luas dan pohon beringin raksasa yang tumbuh rindang, baik di pintu gerbang maupun tengah alun-alun. Rasanya, tidak salah jika menjadikan keraton Kasunanan ini sebagai destinasi utama dalam itinerary Sobat sekalian.
Keraton Praja Mangkunegaran
Keraton ini lazim disebut sebagai Pura Mangkunegaran, yang merupakan tempat tinggal para pemimpin Praja Mangkunegaran yang bergelar Adipati Mangkunegara. Pura Mangkunegaran terletak di kelurahan Keprabon, kecamatan Banjarsari, kota Surakarta. Keraton ini berdiri pada tahun 1757.
Adipati yang saat ini bertakhta adalah Mangkunegara X, yang memiliki nama kecil Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Beliau masih berusia 25 tahun. Zaman Belanda, Mangkunegaran merupakan sebuah wilayah yang otonom, namun otoritas yang diberikan tidak setinggi Raja Kasunanan Solo. Puri Mangkunegaran terletak tak terlalu jauh dengan Keraton Kasunanan, hanya sekitar 3 KM. Atau kalau perhitungan Google sekitar 2,7 KM.
Pasar Gedhe Hardjonagoro
Disebut Pasar Gedhe, karena pasar ini memang besar (gedhe), terbesar di Kota Solo. Sebelum dibangun dengan arsitektur megah oleh Thomas Karsten, pasar ini hanya pasar kecil. Pembangunan pasar ini oleh Karsten memakan waktu sekitar 7 tahun, dari 1923 hingga selesai tahun 1930. Hingga saat ini, bentuk pasar masih mempertahankan bangunan lama peninggalan masa Karsten.
Pasar Klewer
Disebut Klewer, karena banyak kain-kain berjuntai, khususnya kain batik. Memang Pasar Klewer sangat identik dengan kain batik. Sejak zaman dahulu, pasar ini merupakan pusat perdagangan tekstil terbesar, bukan hanya di Solo, tetapi juga di kawasan aglomerasi sekitarnya. Kalau Sobat ingin berbelanja batik, silakan datangi lokasi ini ya. Posisinya berdekatan dengan Keraton Kasunanan Surakarta. Cukup berjalan kaki sebentar, setelah menikmati sisa-sisa peninggalan Raja Mataram Solo, Sobat bisa pilih kain batik dengan harga sangat terjangkau.
Taman Balekambang
Taman ini dibangun oleh Mangkunegara VII pada tahun 1921, konon dihadiahkan untuk kedua puteri kesayangannya, yakni Gusti Partini dan Gusti Partinah. Di taman seluas sekitar 9,8 hektar ini tumbuh banyak pohon-pohon raksasa yang rindang, sehingga sangat sejuk. Juga ada rusa-rusa yang dibiarkan hidup bebas, dan kolam air yang sangat luas. Taman ini berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Manahan, Surakarta.
Tentu masih banyak ikon-ikon kota Solo lainnya yang wajib Sobat datangi. Tapi nanti ya, Admin akan tuliskan di kesempatan lain. Welcome to Solo! [AA].
Tidak ada komentar untuk "5 Ikon Kota Solo yang Wajib Didatangi"
Posting Komentar